Selamat ! Salatiga Capai Kota Paling Toleran di Indonesia
Selamat! Salatiga Capai Kota Paling Toleran di Indonesia
Pada Februari 2021 lalu, SETARA Institute secara resmi menyerahkan penghargaan kepada Kota Salatiga sebagai Kota Tertoleran se-Indonesia, seperti yang telah dirilis oleh laman resmi pemerintah Propinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id. Wakil Wali Kota Salatiga, Muhamad Haris, pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Setara Institute atas apresiasi yang telah diberikan. Menurut beliau, penghargaan ini merupakan kerja keras dari Pemerintah Kota Salatiga serta seluruh elemen masyarakat Salatiga yang sejak dahulu telah sangat majemuk, baik dalam hal suku, agama, dan sebagainya.
SETARA Institute sendiri adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang melakukan penelitian dan advokasi terkait dengan demokrasi, kebebasan berpolitik, dan hak asasi manusia di Indonesia. Berdiri sejak 2005, SETARA bergerak karena kegelisahannya melihat fenomena fundamentalisme, diskriminasi, dan kekerasan yang mengatasnamakan agama sehingga mengancam keberagaman (pluralisme) dan hak asasi manusia di Indonesia.
Penobatan Kota Salatiga sebagai Kota Tertoleran di Indonesia tentu bukan tanpa alasan. Halili, Direktur Riset SETARA Institute, mengungkapkan bahwa Indeks Kota Toleran berangkat dari keyakinan bahwa masyarakat Indonesia itu toleran, hanya saja tata kelolanya di masing-masing daerah yang berbeda-beda. Dalam konferensi pers daring dengan Kompas.com, beliau menjelaskan bahwa kota dengan tingkat toleran tinggi memiliki rencana dan kebijakan yang kondusif bagi praktik dan promosi toleransi. Kedua, pejabat kota tersebut juga harus kondusif bagi praktik toleransi. Ketiga, kota yang toleran memiliki tingkat pelanggaran kebebasan beragama atau berkeyakinan yang rendah atau tidak sama sekali. Keempat, kota yang toleran menunjukkan upaya yang cukup dalam tata kelola keberagaman identitas warganya.
Lebih lanjut, Halili menerangkan bahwa bentuk konkret penerapan regulasi pemerintahan yang toleran dapat dilihat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Berdasarkan studi dalam Indeks Kota Toleran, Kota Salatiga menunjukkan kualitas RPJMD yang jauh lebih baik dibanding kota-kota lain dalam aspek toleransi. Praktik toleransi yang tertuang dalam RPJMD Kota Salatiga diagendakan secara sistematis dan tertuang dalam dokumen pokok di kota tersebut dalam lima tahun. Misalnya, RPJMD Kota Salatiga mengalokasikan anggaran untuk kerukunan antarumat beragama. Anggaran tersebut dapat digunakan dalam pengembangan Forum Kerukunan Umat Beragaman (FKUB). Peran FKUB memiliki peran mediasi atau memfasilitasi pihak-pihak antarumat beragama yang berkonflik di kota tersebut. Halili juga menyatakan bahwa statement atau pernyataan yang diungkapkan oleh pejabat di muka umum juga memiliki peran besar untuk memengaruhi publik serta mencerminkan penanganan terhadap suatu konflik.
Tentu, kita semua berharap semakin banyak kota dan daerah di Indonesia yang mempromosikan toleransi. Penghargaan untuk Kota Salatiga serta kota-kota lain yang memiliki Indeks Kota Toleran yang tinggi semoga memberikan kita semangat untuk hidup rukun dan damai di tengah segala perbedaan dan keberagaman bangsa ini.
Disusun oleh : Adiana Yunita
Sumber bacaan :