Jalan-Jalan di Alam Dua Jam dalam Seminggu untuk Kesehatan Mental Kita

“Take a quite walk with Mother Nature. It will nurture your mind, body, and soul.”
– Anthony Douglass William
Salah satu kebijakan yang dicanangkan oleh WHO dan pemerintah di banyak negara dalam menyikapi pandemi COVID-19 adalah adanya pembatasan aktivitas fisik atau physical distancing. Tak ayal, banyak di antara kita yang lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah dan melakukan aktivitas apa pun yang masih dapat dikerjakan di dalam rumah. Bekerja dari rumah. Belajar dari rumah. Belanja dari rumah. Bersosialisasi dari rumah. Berolahraga pun dari rumah. Lantas, haruskah pandemi ini “memisahkan” kita dari keindahan alam di luar sana?
Ternyata, salah satu dampak selama pandemi COVID-19 yang perlu kita perhatikan tidak hanya kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental kita. Sebuah penelitian di Tokyo, Jepang melibatkan 3.000 orang dewasa untuk menemukan hubungan antara depresi, kepuasan hidup, kebahagiaan subjektif, dan kesepian dengan frekuensi penggunaan ruang hijau. Temuan yang didapat adalah pemanfaatan ruang hijau yang lebih sering, termasuk melihat pemandangan hijau dari jendela rumah, berhubungan dengan peningkatan penghargaan diri, kepuasan hidup, kebahagiaan subjektif, serta penurunan tingkat depresi dan kesepian. Selanjutnya, peneliti menuturkan bahwa alam sekitar dapat berfungsi sebagai “penyangga” untuk mengurangi dampak buruk akibat peristiwa yang menegangkan bagi manusia. Sejalan dengan itu, seorang pakar kesehatan, Dr. Strauss dari Sekolah Kedokteran Harvard, juga menyatakan bahwa pepohonan dan tumbuhan hijau dapat mengalihkan pikiran-pikiran negatif dan kekuatiran. Kegiatan ini memiliki proses yang sama seperti beristirahat (Tempo.com)
Lalu, berapa lama sebaiknya berada di alam? Sebuah penelitian lain di Inggris yang melibatkan 20.000 partisipan menyebutkan bahwa mereka yang menghabiskan waktu selama 120 menit dalam satu minggu di alam terbuka memiliki tingkat kesehatan dan kesejahteraan mental yang lebih konsisten. Dengan kata lain, waktu minimal dua jam dalam seminggu di alam terbuka adalah waktu yang direkomendasikan untuk menjaga kesehatan mental kita di tengah situasi pandemi ini. Penelitian ini juga menyebutkan bahwa waktu dua jam itu tak perlu dihabiskan dalam sekali waktu, tetapi dapat dilakukan dalam waktu singkat dengan total dua jam selama seminggu.
Beryukur, Tuhan memakai alam di sekitar kita untuk turut memelihara tubuh dan jiwa kita di masa pandemi ini. Tak perlu pergi berlibur jauh-jauh ke luar kota, atau bahkan ke luar negeri. Menghabiskan waktu bersama dengan alam sesederhana berjalan-jalan setiap hari di sekitar kompleks perumahan Anda. Anda juga dapat menyisihkan waktu jalan-jalan di taman atau di jalan setapak yang masih banyak pepohonan. Namun, ingatlah untuk tetap selalu menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.
Jadi, apakah Anda sudah cukup meluangkan waktu untuk menikmati alam di sekitar rumah Anda? Mengingat pentingnya pemanfaatan ruang hijau di masa-masa ini, semoga suasana lingkungan rumah Anda cukup asri untuk dinikmati. Sebab, investasi properti bukan hanya soal keindahan rumah, tetapi juga kenyamanan batin Anda selama tinggal di sana.
Sumber bacaan:
https://gaya.tempo.co/read/1407817/manfaat-jalan-di-alam-terbuka-di-masa-pandemi-covid-19
https://travel.kompas.com/read/2019/06/30/120700027/manfaat-jalan-jalan-di-alam-2-jam-dalam-seminggu
Disusun oleh :
Adiana Yunita